Judul : Which (Super)Hero are you ?
Analisis Survey
Kali ini saya mengadakan survey “Which
(Super)Hero are you ?”. Superhero atau pahlawan super sering kali kita lihat di
komik maupun film yang hanya berdasarkan sains fiksi dan fantasi. Pernahkah
anda berandai-andai, kalau misalnya anda bisa memiliki kekuatan super seperti
mereka ? Apakah yang anda lakukan ? Nah, sebenarnya survey ini berdasarkan
pengandaian tersebut. Namun sebenarnya bukan hanya itu. Sebenarnya kita juga
bisa jadi pahlawan tanpa memiliki kekuatan super. Bertanggung jawab atas
perbuatan dan kemampuan kita juga termasuk tindakan seorang pahlawan. Seperti
salah satu quote dari film
Spider-Man, ”With great power comes great responsibility.” Yang artinya bahwa
kekuatan besar itu mendatangkan tanggung jawab yang besar juga. Maka saya coba
mengujinya dengan survey ini.
Salah satu pertanyaan, “Jika
memang punya kekuatan super, kepentingan mana didahulukan ?” dijawab paling
banyak dengan “Mana pun jadi.” Sepertinya mereka belum yakin kemampuan atau
bakat mereka bisa digunakan untuk kepentingan orang banyak atau hanya untuk
kepentingan sendiri. Yah, saya juga jarang melihat orang dengan kemampuan yang
luar biasa di bidangnya berdedikasi untuk kepentingan orang banyak. Langka
sekali malah. Namun alangkah baiknya kalau kita belajar untuk berempati dengan
masyarakat, apalagi dengan yang tidak mampu. Karena di luar sana masih banyak
orang yang kondisinya sangat memprihatinkan. Setidaknya kalau ada yang punya
kelebihan yaitu punya uang banyak, bisa menyumbang sebagian hartanya kepada
yang tidak mampu tersebut.
Pertanyaan berikutnya sebenarnya
menarik sekaligus tragis (?), “Ada yang mengancam untuk membunuh kekasih kamu
bersamaan dengan rencana dia untuk meledakkan suatu sekolah beserta anak-anak
di dalamnya. Kamu hanya bisa menuju ke satu tempat saja. Mana yang kamu pilih ?”.
Persentase orang yang menjawab “Galau yang luar biasa” dengan “Menyelamatkan
kekasih” adalah sama yaitu sama-sama 35 %, di luar dugaan saya. Sisanya
menjawab “Menyelamatkan sekolah”. Sebenarnya ini berdasarkan dilemma terbesar
di dunia superhero. Di film, jika musuh tahu kelemahan sang hero adalah
pacarnya, pasti terjadi hal yang seperti itu. Superhero dibuat galau luar
biasa, mungkin itulah mengapa orang menjawab “Galau yang luar biasa”. Nah, yang
menarik adalah yang menjawab, “Menyelamatkan kekasih”. Wah, bisa jadi dia malah
mementingkan pacarnya dibandingkan orang lain, bahkan keluarganya sendiri. Bagaimana
kalau terjadi hal seperti berikut : Pacar dan anggota keluarga anda jatuh sakit
secara bersamaan hingga menuju sakaratul maut, ditempatkan di rumah sakit
berbeda yang perbedaan jaraknya sangat jauh ? Hanya bisa menuju satu rumah
sakit. Nah, mana yang dipilih ?
Lalu pertanyaan selanjutnya, “Jika
ada perampokan, bagaimana kamu mengatasinya ?”. Kondisinya sama dengan yang dibahas
sebelumnya, yaitu persentase orang yang menjawab “Menantang perampok tersebut
"face-to-face".” dengan yang menjawab “Mengendap-endap tanpa terlihat
dan menangkapnya” juga sama. Mungkin menantang perampok secara langsung adalah
hal yang paling berani, keren dan gagah menurut mereka dan pasti terjadi di
film-film. Tapi bisa jadi perampok menggunakan senjata yang mematikan, lho. Makanya
ada yang menjawab “Mengendap-endap tanpa terlihat dan menangkapnya” supaya
tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Ini lebih seperti perbandingan jelas antara
Superman dan Batman di mana Superman langsung sergap menghadapi penjahat
terang-terangan sedangkan Batman memakai berbagai macam taktik tipu muslihat dalam
menghadapi penjahat tanpa ketahuan.
Testimoni
Menjadi pahlawan tidak harus
memiliki kekuatan super ataupun alat super canggih, bahkan kita juga bisa menjadi
pahlawan, minimal dengan berbuat baik dan jujur. Membantu orang yang sedang
kesusahan juga termasuk. Begitu juga kita harus bertanggung jawab dalam
menggunakan bakat yang kita miliki. Jangan sampai yang kita lakukan itu tidak
baik. Sedikit quote dari salah satu superhero
juga, “I’m the best there is at what I do.”, karena sesungguhnya kita itu
berbakat namun tidak sedikit yang sadar akan hal itu dan tidak sedikit juga yang
menggunakannya ke arah yang tidak benar. Minimal kita bisa menjadi pahlawan
bagi keluarga. We all can be heroes.